Senin, 16 Desember 2013

Pendakian Merapi via Selo

    Hai temans, apa kabar hari ini ? baik kan ya… heheeee
    Mau sedikit berbagi pengalaman pertama kali naik gunung. :D sebenernya sih udah lama suka sama yang beginian, tapi baru kemaren kemaren kesampeanya.

    
    Semua berawal dari sini, dari sebuah obrolan dengan temen di twitter yang ternyata rumahnya cuma di kampung sebelah. Bang Toyib namaya, bukan judul lagu lho ya…. :p 
Dia ngajakin naik ke merbabu, pada tanggal 5 oktober 2013 trek via selo boyolali, Langsung deh ikutan. Setelah rencana udah fix, saya mulai cari info tentang trek merbabu. Browsing sana sini  & nyiapin semua perlengkapan yang dibutuhkan nantinya. Tapi sehari kemudian, saya dapat kabar kalau merbabu lagi kebakaran, jadi mau gak mau mesti cari opsi lain. Yaaah......
Merapi jadi pilihan kami, karena masih sejalur. Oke deh…ga papa. 86 siap..

    Hari itu, Sabtu 5 oktober sekitar jam 13.00 bang toyib datang kerumah sama temenya si vicky. Sedangkan saya boncengan sama hary, temenku yang juga punya pengalaman di merapi. Ya…kita naik motor dari sukoharjo. Sebelum ke boyolali, kita lebih dulu ke kartasura nungguin kloter yang lain. Ada si eksan sama cimol dari kartasura & bavin sama wahyu yang dari karanganyar, ada juga yang dari Jakarta bang junay, tika sama si uci. Mereka yang dari Jakarta sepakat nanti ketemu di lokasi.
Ini bisa disebut tim dadakan, karena cuma berawal dari twitter. Tadinya kita belum kenal satu sama lain. Heheee..


    Sampai di kartasura sekitar jam 14.30 kami berempat nungguin mereka. Suwene pooollll…..  hadehhhh. Setelah sejaman nunggu akhirnya mereka datang. Saya, hary, toyib, vicky, eksan, cimol, bavin & wahyu otewe dari kartasura ke selo boyolali sekitar jam 16.00.
Perjalanan menempuh waktu kurang lebih satu jam. Sesampainya di selo boyolali, kami langsung disuguhin udara dingin, angin semilir  & alhamdulillah cuaca cerah. Jam menjukan pukul 17.00 Kami langsung parkir motor disebuah rumah warga yang menyediakan lahan parkir inap. Setelah itu kami cek barang bawaan & kelengkapan satu sama lain,  tiba tiba hapeku bunyi tanda ada sms masuk, yang ternyata dari babe dirumah. sms’nya gini  “Sep, lampu sentermu ketinggalan to ?” wealaaaaahhh… ternyata bener, ketinggalan. Hadehh…terpaksa deh tanpa lampu.


    Setelah dirasa cukup, tim bergegas menuju tempat pendaftaran pendaki.
Di new selo kami istirahat sebentar sambil nungguin adzan maghrib, dari sana kami bisa lihat jelas sebuah gunung yang tampak gagah yaitu merbabu, sayang kamu terbakar. Kobaran api dan kepulan asap sedikit telihat yang katanya sih di daerah sabana.
Jam menunjukan 18.05 wib. Kami berkumpul, berdo’a bersama agar nantinya perjalanan naik dan turun lancar. Tim ini dipimpin eksan sebagai ketua regu, rata rata mereka sudah punya pengalaman mendaki sebelumnya, kecuali saya & wahyu.


    Berdoa dan persiapan selesai, kami langsung melangkahkan kaki.. langkah demi langkah, dengan tas carrier yang lumayan berat. Trek awal kami melewati perkebunan milik warga setempat, ga tau deh tanaman apa…gelap soalnya, apa lagi saya tanpa lampu dan juga pepohonan di kanan kiri serta ilalang. Setengah jam berlalu, sepertinya saya mulai merasakannya, nafas ngos ngosan..keringat :D breaaakkk… teriaku..
Di sela sela istirahat kami dilewatin beberapa pendaki lain yang tadi kami lewati “mari mas..monggo mas” sapa mereka, istilah jawanya (salip salipan). Sekitar 2-3 menit kami istirahat, lanjut lagi..
Trek mulai berbeda, yang tadinya tanah sekarang berupa bebatuan besar yang tanjakanya bisa dibilang edyan… tak lama kemudian kami sampai di Pos-1, istirahat bentar… minum dulu kali ya :D


    Nafas masih terasa ngos-ngosan, dan gak terhitung deh berapa kali kami istirahat, lupa.. Perjalanan kami lanjutkan lagi ke Pos-2, dari sini trek semakin terasa ekstrim, bebatuan terjal, tanjakan dan tanjakan, tidak ada bonus sedikit pun. Fisik capek, pikiran kemana-mana, detak jantung yang begitu cepat “apa aku bisa sampai puncak ?”  “bisa, pasti bisa” dalam benaku.
Semangat semangattt… teriak mereka :D
Disini kami bertemu rombongan yang dari Jakarta, bang junay, tika & uci. Ternyata mereka start lebih awal & lengkap sudah tim ini.
Setelah sedikit bercengkrama dan berkenalan, perjalanan kami lanjutkan.


    Langkah demi langkah berlalu & sampai juga di Pos-2, dari sini kami lanjut lagi ke watu gajah. Saya juga heran, kok dinamain watu gajah ? katanya sih disana ada batu besar yang menyerupai gajah, hehee
Rombongan mulai tercecer, dibarisan depan ada bavin, wahyu, saya & hary.. kami tiba duluan di watu gajah, jam menunjukan 22.20 malam. Disana kami disuguhin pemandangan lampu kota boyolali dan sekitarnya, luar biasa.. serta langit malam yang bertabur bintang, sangat jelas terlihat. Terpaan angin yang lumayan kenceng, membawa hawa dingin. Merbabu juga terlihat masih terbakar di salah satu sisinya.
Setelah yang lain merapat, Kami memutuskan berkemah disekitar watu gajah, mendirikan tenda dibalik semak & batu agar terlindung dari tiupan angin. Adem tenan bro…
kami mulai makan, dan bikin minuman seadanya. Makanan berupa roti tawar sama susu cokelat. Sedikit guyonan di dalam tenda, biar ga adem.
Rencananya jam 04.00 kami langsung ke puncak, & liat sunrise dari sana.


    Malam semakin larut, jam menunjukan 01.10 mata ini belum juga terpejam, sementara yang lain udah pada tidur. Hanya ada suara angin & suara pendaki lain yang lewat.
Entah jam berapa saya tidur, sekitar jam 03.00 saya, hary & toyib terbangun. Dingin semakin menusuk & kopi menemani. Tak lama kami mulai beres beres barang bawaan yang mau dibawa ke puncak, yang ga diperlukan ditinggal ditenda. Sambil bangunin yang lain, sedikit olahraga kali ya…ben ra kademen.

(Subuh hari, banyak debu)
    Ternyata jam 04.25 matahari mulai terlihat, yahhh..gagal deh sunrise di puncak. Kami mulai sibuk dengan kamera masing masing, jepret sana sini. Satu hal yang bikin takjub, untuk pertama kalinya aku berdiri diatas awan, samudera awan. Melihat keindahan ciptaan sang khalik Allah SWT sejauh mata memandang.
(Sunrise dari watu gajah, Merapi)
(Sumbing & Sindoro, view dari watu gajah Merapi)

    Pada akhirnya jam 04.40 kami mulai melanjutkan perjalanan ke puncak. Sayang, si eksan & wahyu ga ikut karena kecapean. Kami mulai menuruni bukit berbatu menuju pasar bubrah.
Pasar bubrah berupa dataran pasir yang lumayan luas, yang konon disini banyak penunggunya. Dari pasar bubrah ke puncak ada 2 jenis trek.. trek pasir & batu. Kami memilih trek yang berbatu, dari sini semua pendaki wajib waspada, terkadang ada longsoran batu dari atas. Sering terdengar teriakan pendaki lain, “awas batuuu….awaaass” ekstra hati-hati deh pokoknya.

(Cimol)
(Muncakkk)
    Sekitar satu jam lebih akhirnya kami sampai puncak, terbayar sudah perjuangan kami sampai disini dengan suguhan indahnya alam Indonesia, lokasi dipuncak berupa bibir kawah yang tidak rata..jadi wajib hati-hati. Meski ga sampai nyentuh puncak new garuda, karena padatnya pendaki, saya bersyukur bisa sampai di titik ini. Tepat dibibir kawah merapi, sedikit tercium bau belerang. “Oh…ternyata kek gini to kawah merapi” :D
(Kawah Merapi)
(Puncak Garuda, pasca erupsi 2010)

(Team)
                                                                                           



(Eksis)
    Pada jam 06.30 kami putuskan turun dari puncak. Hary, cimol & saya lewat trek pasir di barisan depan, sementara bavin, junay, tika, vicky, uci & toyib dibelakang menyusul.
Kami berseluncur di trek ini, kadang lari juga. Gayeng pokok’e.. Sebenernya tidak dianjurkan lari larian di turunan pasir, berbahaya. 25 menit berlalu kami sudah sampai di pasar bubrah, disini kami istirahat bentar & ngilangin pasir yang masuk di sepatu. Heheee…


    Prjalanan kami lanjutkan, sesampainya di tenda, kami istirahat. Ngilangin capek + sarapan, dan tak lupa mengabadikan momen bersama mereka.. tim dadakan. Sekitar jam 09.00, kami berkemas & mulai turun. Sampai jumpa lagi merapi. Dari sini kami berpisah dengan bang junay, tika & uci. Mereka masih mau istirahat.


    Perjalanan turun begitu asik, canda tawa menemani perjalanan kami. Tak lupa kami membawa sampah yang kami buat & memungut sampah dijalur yang kami lewati. Go Green dah…
Si eksan & toyib berlomba merangkai botol bekas sebanyak banyaknya, di tas mereka. Hahaaa…
Dua kamera video merekam perjalanan kami turun. Di depan terlihat jelas gunung merbabu, kapan ya kesana ? suatu saat aku pasti kesana.
Sesampainya di turunan tanah berdebu, kami mulai pasang masker & berlomba siapa yang finish duluan. Wedyaaan… pada lari.


  Saya mulai terpisah dari rombongan, dan finish posisi 5 sekitar jam 11.00. Terdepan ada hary disusul eksan, bavin, & Vicky. Pada posisi 6 & 7 ada wahyu sama toyib, dan terakhir ada cimol. 


   Dibawah, tepatnya di sebuah warung di new selo kami merasakan segernya es teh & nikmatnya gorengan.. sambil merenggangkan otot kaki, serta obrolan sederhana antar anggota PDL (Pasukan Dengkul Linu) :p
Dan pada akhirnya sekitar jam 12.00 kami semua berpisah & pulang dengan jalur masing masing, perjalanan ini pun selesai.
Sampai saat ini kami masih berhubungan, bahkan merencanakan perjalanan ke gunung lainya.
Terima kasih teman, ini ga akan pernah ku lupa.
:)

*foto lainya:


(Bavin, saya & hary)
 
(Pasar bubrah)
(Turun)
(Bukit pasir, disebelah pasar bubrah)
(Warna-warni tenda)
(Puncak merapi)
(Turun)
(Bang toyib & eksan)